Perawatan Anggrek Dendrobium

Anggrek jenis dendrobium ini termasuk yang tahan banting dan tidak rewel. Namun meskipun demikian tetap saja untuk perawatan anggrek ini tidak boleh sembarangan. Perawatan yang salah bisa menghambat pertumbuhan dari anggrek itu sendiri, bisa juga membuat anggrek jadi malas berbunga, daun menguning lalu rontok , akar dan pangkal batang membusuk. Berikut ini beberapa tips merawat anggrek dendrobium berdasarkan pengalaman pribadi.

  1. Pemilihan media tanam
    Pemilihan media tanam ini nantinya berkaitan dengan intensitas penyiraman yang sebaiknya dilakukan. Media tanam yang sebaiknya dipakai adalah yang sifatnya tidak menyimpan air terlalu banyak namun dapat menjaga kelembaban akar tujuannya adalah untuk menghindari kebusukan akar. Contohnya yang lumrah dipakai di indonesia adalah : Arang Kayu (bukan arang batok kelapa) , papan pakis ataupun cacahan pakis , sabut kelapa tua (pilih yang sudah betul-betul kering), pecahan batu bata, batang kayu. Sebelum digunakan sebagai media tanam cuci bersih terlebih dahulu dan sebaiknya direndam pada larutan fungisida + bakterisida (disarankan menggunakan bactocyn) bertujuan untuk menghindari tumbuhnya jamur dan bakteri pada media tanam yang dapat mengganggu tumbuh kembang anggrek tersebut.
  2. Penempatan & kebutuhan sinar matahari
    Wajib ditempatkan ditempat yang ternaungi dari sinar matahari, misalkan di bawah pohon rindang ataupun dibuatkan tempat khusus yang tertutupi paranet dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ciri anggrek yang kelebihan sinar matahari bisa dilihat dari daun yang menguning terbakar dan kemudian rontok. Ciri anggrek yang kekurangan sinar bisa dilihat dari warna daun yang hijau pekat namun lemas atau tidak kaku seperti anggrek dendrobium normal.  
  3. Penyiraman
    Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dari pukul 6 – 9 atau sore hari dari pukul 4 – 6. Penyiraman juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi cuaca, normalnya cukup disiram satu kali sehari (pagi atau sore) namun jika kondisi cuaca terlalu terik bisa disiram dua kali sehari. Khusus untuk yang menggunakan media tanam sabut kelapa cukup melakukan penyiraman dua hari sekali saja karena sabut kelapa ini menyimpan air cukup lama kalau terlalu sering disiram malah akan mengakibatkan kebusukan akar & pangkal batang. Untuk penyiraman cukup siram pada media tanam saja dan tidak usah terlalu banyak.
  4. Pemupukan
    Pupuk yang baik untuk pertumbuhan adalah pupuk yang mengandung N (nitrogen) yang tinggi, saya pribadi menggunakan pupuk Gandasil D yang dicampur dengan Vitamin B1 (liquinox start) dengan takaran sesuai saran pada kemasan produk. Pemupukan dilakukan cukup 1 minggu sekali saja, pengaplikasiannya dengan menggunakan semprotan cukup disemprotkan pada batang dan daun saja, tidak perlu disemprotkan ke media tanam & akar. Alasannya adalah untuk menghemat pupuk dan karena batang dan daun lebih cepat menyerap nutrisi dari pupuk ketimbang akar. Untuk anggrek dendroibium yang sudah siap berbunga atau anggrek dendroibium dewasa yang sudah lama tidak berbunga bisa dirangsang dengan menggunakan pupuk perangsang bunga seperti Gandasil B atau Gaviota 67. Untuk yang tidak ingin repot menggunakan jenis pupuk daun & bunga yang berbeda-beda bisa juga menggunakan pupuk manjemuk yang didalamnya sudah terkandung N,P & K dengan takaran seimbang serta kandungan lainnya yang baik untuk tanaman, contohnya Pupuk Hantu.
  5. Pencegahan Penyakit & Hama
    Penyakit yang sering terjadi adalah serangan bakteri & jamur yang mengakibatkan akar busuk, daun bercak hitam dan daun rontok hingga tersisa batang saja. Serangan bakteri & jamur rentan terjadi saat musim penghujan. Hal ini dikarenakan media tanam yang terlalu basah terkena hujan terus menerus pada saat terkena sinar matahari bakteri & jamur akan tumbuh dan menggagu perkembangan anggrek. Untuk mencegah hal ini terjadi wajib melakukan penyemprotan Bakterisida & Fungisida secara rutin seminggu sekali selama musin hujan dan cukup satu bulan sekali saat musim panas. Untuk Bakterisida & Fungisida saya menggunakan produk Bactocyn.
    Sedangkan untuk pencegahan dari hama perlu dilakukan penyemprotan insektisida secara berkala saat musim panas dua minggu sekali dan cukup satu bulan sekali saat musih hujan. Jenis insektisida yang ada dipasaran cukup banyak dan tidak masalah menggunakan yang mana saja asalkan takarannya disesuaikan dengan saran pada kemasan. Saya sendiri menggunakan insektisida + akarisida merek Marshal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top